Sabtu, 21 September 2013

Resahku. . .

Setetes demi setetes embun di kuncup-kuncup dedaunan mulai mengering oleh sinar sang mentari yang mulai sepenggelahan naik menyapa hari. Dan kuning dedaunan pun satu demi satu berguguran meninggalkan rantingnya.

Resah ..semakin gelisah jiwa ini menghitung waktu yang terus berlalu. Sampai kapankah kesendirianku melewati usia??? Sementara sungai terus mengalir menemui muara.

Dan Aku??? Ya Rahim.. dimana Kau simpan cermin jiwa itu. Cermin jiwaku  yang rela menghabiskan sisa hidupnya bersamaku. Yang ikhlas menerima aku dengan segala kekuranganku. Aku ingin belajar bersamanya tuk meraih cinta-Mu.

Sesungguhnya Adam-Mu ini telah mendambakan Hawa. Tak ingin lama hidup dalam gelisah. Dimanakah bayanganku itu??? Yang akan meredakan tangisan di sanubari, menepis gundah di dalam hati. Pertemukanlah!!! Akan ku terima lebih dan kurangnya. Karena ku yakin, dari-Mu yang terbaik untukku. Karena dia... Cermin Jiwaku.

Dan sampai saat ini aku masih tetap setia menanti,
Bukan karena ketegaranku dalam bertahan namun karna rahmat-Mu mengajarkanku tentang sabar dan ikhlas..

Ibu . . .

Ibu menjagamu di dalam kandungan selama 9 bulan.
Dia merasakan mual dan muntah selama 4 bulan.
Dia melihat kakinya membengkak & kulitnya
meregang karena kamu semakin membesar didalam perutnya.
Dia bernafas terengah-engah saat berjalan.
Dia harus ........

kehilangan banyak waktu tidurnya karena seringkali merasakan sakit dan ketidaknyamanan yang hebat.

Saat kau lahir di dunia, ia menjadi perawat untukmu, juru masakmu, gurumu, sahabat, penggemar terbesarmu, dan lain sebagainya.
Dia berjuang untukmu, menangisimu, berharap yg terbaik untukmu, selalu berdoa utk kebaikanmu.
Sebagian besar dari kita mungkin beruntung memiliki Ibu super yg demikian sayang dengan kita, Namun ada pula yg kehilangan Ibu sejak dari mereka masih kecil.

Jika Anda memiliki ibu yang penuh kasih yang melakukan semua
ini untuk Anda, Anda sangat beruntung.
Dan jika Ibumu saat ini masih ada, maka rawatlah, jaga sebaik mungkin, bahagiakan, selagi masih ada kesempatan. Jangan sampai menyesal saat beliau sudah tiada kamu belum bisa memberikan kebahagiaan utk Ibumu. Dan jika sudah tiada maka kirimkanlah doa untuknya.

Berbanggalah wahai wanita yang skrg telah menjadi seorang ibu, dan untuk setiap perempuan lain yang suatu saat akan menjadi Ibu.
Berbahagialah wahai engkau para Lelaki karena enggkau tak perlu mengalami rasa sakit yang begitu hebat seperti ini, maka berikanlah perhatian dan kasih sayang pd pasanganmu sbg wujud penghargaan pada mereka.