Generasi bahagia Itu, generasi kelahiran 1970-1995, Dan itu adalah kami. Kami adalah generasi terakhir yang masih bermain di halaman rumah yang luas. Kami berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa dan persahabatan. Main Petak Umpet, Boy-boynan, Gobag sodor, Betengan, Lompat tali, Masak-masakan, Sobyong, Jamuran, Ngejar layangan putus sambil lari" , Maen Putri-putri Melati tanpa peringatan dari Bapak Ibu. Kami bisa memanfaatkan gelang karet, isi sawo, kulit jeruk, baterei bekas, sogok telik menjadi permainan yang mengasyikkan. Kami yang tiap melihat pesawat terbang langsung teriak minta uang.
Kami generasi yang ngantri di wartel dari jam 5 pagi, berkirim surat dan menanti surat balasan dengan penuh rasa rindu. Tiap sore kami menunggu cerita radio Brama Kumbara, berkirim salam lewat penyiar radio. Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya. Kamilah generasi yang SMP dan SMA nya masih pakai papan tulis hitam dan kapur putih. Generasi yang
meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan surat cinta di laci mejanya.
meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan surat cinta di laci mejanya.
Kami adalah generasi yang merasakan awal mula teknologi gadget komunikasi seperti pager, Komputer Pentium jangkrik 486 dan betapa canggihnya Pentium 1 66Mhz. Kami generasi yang sangat bangga kalau memegang Disket kapasitas 1.44Mb dan paham sedikit perintah Dos dengan mengetik copy, del, md, dir/w/p. Kami adalah generasi yang memakai MIRC untuk chatting dan searching memakai Yahoo. Generasi bahagia yang pertama mengenal Nintendo, Game wot yang belum berwarna, generasi kami jugalah yang tahu dan paham benar apa itu "TAMAGOCHI" , permainan super canggih di masanya yang lebih keren dari COC dan COV karena tanpa kuota internetpun game ini bisa dimainkan dengan greget dan asyiiiik.
Generasi kami lah yang merekam lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang menulis lirik dengan cara play-pause-rewind, dan memanfaatkan pensil untuk menggulung pita kaset yang macet, kirim-kirim salam sama temen2 lewat siaran radio saling sindir dan bla bla bla, generasi penikmat awal Walkman dan mengenal apa itu Laserdisc, VHS. Kamilah generasi layar tancap Misbar yang merupakan cikal bakal bioskop Twenty One.
Di Generasi kami pulalah hari minggu adalah waktunya bioskop "Home Theater" di rumah, karena acara televisi full dengan film" kartun tidak seperti sekarang yang kebanyakan FTV remaja yang pacaran, dan program lain yang tak mendidik yang juga entah kenapa diluluskan sensor oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia)
Kami tumbuh diantara para legenda cinta seperti Kla Project, Dewa 19, PADI, masih tak malu menyanyikan lagu Sheila on 7, dan selalu tanpa sadar ikut bersenandung ketika mendengar lagu: "mungkin aku bukan pujangga, yang pandai merangkai kata..."
Kami generasi bersepatu Warior dan rela nyeker berangkat sekolah tanpa sepatu kalau sedang hujan. Cupu tapi bukan Madesu.
Generasi Kami juga yang ngumpulin bungkus permen dengan sayembara harus lengkap bertuliskan "YOSAN" yang entah kemana huruf "N" nya.. Banyak-banyakan kumpulin TAZOS menjadi hal keren dan sangar di era itu.
Kami adalah generasi yang bebas, bebas bermotor tanpa helm, yang punya sepeda, sepedanya disewain 200 rupiah/jam, bebas dari sakit leher karena kebanyakan melihat ponsel, bebas manjat tembok stadion, bebas mandi di kali di sungai dll, bebas manggil teman sekolah dengan nama bapaknya. Bebas bertanggung jawab.
Sebagai anak bangsa Indonesia, Kami hafal Pancasila, Nyanyian Indonesia Raya, Maju Tak Gentar, Teks Proklamasi, Sumpah Pemuda, Nama-nama para Menteri Kabinet Pembangunan IV dan Dasadharma Pramuka dan Nama-nama seluruh provinsi di Indonesia.
Kini disaat kalian sedang sibuknya belajar dengan kurikulum yang njelimet, kami asyik mengatur waktu untuk selalu bisa ngumpul reunian dengan generasi kami.
Betapa bahagianya generasi kami
Maaf adik-adik... kalian belajar yang keras ya untuk mendapatkan kebahagian cara kalian sendiri...
Salam sayang dari kami.. :)