Atas nama pemberdayaan ekonomi perempuan, perempuan berbondong2 memasuki dunia kerja. Atas nama kesamaan hak laki-laki dan perempuan, perempuan terobsesi mendapatkan jabatan tinggi dan perolehan materi yang besar. Atas nama kemandirian perempuan, perempuan memilih menjadi wanita karier daripada menjadi ibu dan isteri atau terjebak dalam dilema tiada akhir. Atas nama kesuksesan perempuan, perempuan harus bisa membiayai hidupnya sendiri dan memenangkan kompetisi dalam urusan materi.
Kaum muslimah intelektual muda "dipaksa" dengan berbagai faham asing, dituntut dengan segudang prestasi keduniaan. Tapi mereka lupa bagaimana belajar menjadi ibu yang baik, yang dapat melahirkan generasi-generasi cemerlang, generasi-generasi soleh dan solehah, mereka lupa bagaimana menjadi isteri yang solehah, anak yang solehah yang berbakti kepada orangtua.
"Jika engkau ingin melihat kualitas suatu negara, maka lihatlah kaum wanitanya. Jika engkau ingin menghancurkan suatu negara maka hancurkanlah kaum wanitanya".
Karna wanita adalah madrasah utama bagi anak-anaknya kelak, jika ingin memiliki anak yang cemerlang dan berkualitas maka jadilah perempuan yang baik dan cemerlang, perempuan solehah yang dirindukan surga, dan Allah SWT...