Saat sebelum terjadi kiamat yang maha dahsyat, Allah kirim sebagian sinyal kecil agar manusia paham apa yang harus dikerjakannya. Sinyal itu kian hari kian banyak mampu dibuktikan. Dari mulai bencana gempa bumi, gunung meletus, banjir dan kasus kemanusiaan yang lain.
Sebagian ulama mengatakan bahwa seusai sebagian dari sinyal kecil terdapat 10 sinyal besar yang mengguncang bumi. Sinyal besar yang kesatu ialah munculnya Dajjal. Namun sebelumnya itu, akan terdapat penghubung pada sinyal kecil dan sinyal besar ialah kemunculan pemimpin Islam, Imam Mahdi.
Kedatangan Imam Mahdi akan membawa
kesejahteraan buat umat islam. Dia memimpin umat agar keluar dari kesewenang-wenangan yang berlangsung dan menghantarkan Islam jadi agama yang amat tegak di muka bumi ini. Rasulullah SAW bersabda,
“Andaikan dunia tinggal satu hari Allah akan panjangkan hari itu sampai diutus kepadanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya sama namaku dan nama bapaknya sama nama ayahku. Dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan setelah terlebih dahulu dipadati dengan kezaliman dan penganiayaan. ” (HR. Abu dawud 9435).
Imam Mahdi disebut-sebut akan menjadi pemimpin umat untuk memerangi pemimpin dzalim di seluruh dunia dan Allah mengizinkan kemenangan di tiap-tiap usahanya. Kedatangan Imam Mahdi juga memiliki tandanya sendiri.
Rasulullah SAW melukiskan bahwa datangnya imam mahdi ditandai dengan 2 perihal.
Rasulullah bersabda,
“Aku kabarkan berita bahagia tentang Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku dikala banyak berlangsung perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran setelah terlebih dahulu dipadati dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman”. (HR. Ahmad)
Diluar itu, terdapat hadits yang lebih jelas tentang sinyal dari kemunculan Imam Mahdi.
“Akan berlangsung perselisihan seusai wafatnya seorang pemimpin, jadi keluarlah seorang lelaki dari warga Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah pada lelaki ini sebagian orang dari warga Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi, lalu dia dibai’at diantara rukun dengan maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). kemudian diutuslah sepasukan manusia dari warga Syam, lalu mereka dibenamkan di satu wilayah bernama al-Baida yang terdapat diantara Mekkah dan Madinah.” (HR. Abu Dawud)
Kejadian itu, kian jelas nampak saat ini. Amat banyak wilayah Islam yang mengalami peperangan yang berkepanjangan. Korban muslim senantiasa berjatuhan namun dunia tidak peduli.
Waktu Imam Mahdi terlihat dan dibai’at di depan Ka’bah, Rasulullah berpesan pada umatnya agar mengikutinya. Rasulullah SAW bersabda,
“Ketika kamu memandangnya (hadirnya imam mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun mesti merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya ia ialah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR. Abu Dawud).