Rabu, 14 Desember 2016

Mencermati Sosial Media




Zaman dahulu, orang sulit mencari ilmu tapi mudah mengamalkannya. Zaman sekarang, orang mudah mencari ilmu tapi sulit mengamalkannya.

Dahulu, ilmu dikejar, ditulis, dihafal, diamalkan dan diajarkan. Sekarang, ilmu diunduh, disimpan dan dikoleksi, lalu diperdebatkan.

Dahulu, butuh peras keringat dan banting tulang untuk mendapatkan ilmu. Sekarang, cukup peras kuota internet sambil duduk manis ditemani secangkir minuman dan snack.


Dahulu, ilmu disimpan di dalam hati, selama hati masih normal, ilmu tetap terjaga. Sekarang, ilmu disimpan di dalam memori gadget, kalau baterai habis, ilmu tertinggal. Kalau gadget rusak, hilanglah ilmu.

Dahulu, harus duduk berjam-jam di hadapan guru penuh rasa hormat dan sopan, maka ilmu merasuk bersama keberkahan. Sekarang, cukup tekan tombol atau layar sambil tidur-tiduran, maka ilmu merasuk bersama kemalasan.

Kita telah sampai di zaman dimana bicara tanpa perlu suara, melihat tanpa perlu tatap muka dan memanggil tanpa perlu teriak. Hingga bicara hanya perlu ketik saja. Melihat hanya perlu klik saja. Dan memanggil hanya perlu 'ping' saja.

Social Media telah menjadi budaya, Al-Qur’an pun semakin terlupa.

Dari yang hanya melihat-lihat, sampai mereka yang beradu pendapat. Dari tingkah yang dibuat-buat, sampai yang terang-terangan maksiat.

Hingga tak sadar jemari ini berkhianat, menulis sesuatu yg tak bermanfaat.

Hingga tak sadar mata ini berkhianat, melihat apa yang seharusnya tak boleh dilihat.

Wahai diri ingatlah !!
Matamu akan menjadi saksi atas apa yang kau lihat.

Jemarimu akan menjadi saksi atas apa yang telah engkau tulis.

Suatu hari nanti apapun yang kau lakukan dengan anggota badanmu akan bersaksi di hadapan Penciptanya.

Maka dapatkah engkau membantahnya??

Maka, jangan sampai mereka menjadi musuhmu dihari perhitungan nanti.

Menjadi saksi keburukanmu di Sosial Media, saksi atas apa yang kau lihat, saksi atas apa yang kau tulis, saksi atas segala apa yang kita lakukan di Sosial Media.

Gunakan Apa yang ada padamu sebagai ladang amal. Ladang dimana engkau bisa menanam kebaikan dan menuai hasilnya di akhirat.